REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Regu Terminal AKAP Pulo Gadung Djoko Purnomo mengatakan pihaknya akan menambah jumlah armada bus sebanyak 150 bus untuk mengantisipasi lonjakan penumpang selama arus mudik.
"Biasanya dalam sehari hanya ada 150 bus, saat arus mudik ini menjadi 300 hingga 350 bus," ujar Djoko Purnomo di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, pihaknya telah menempelkan selebaran mengenai imbauan kelayakan, tarif dan penunjang fasilitas di Terminal Pulogadung. "Hal tersebut dilakukan untuk keamanan dan kenyamanan para pemudik dan mencegah tindak kejahatan selama arus mudik maupun arus balik," ujar dia.
Ia mengatakan dari 300-350 armada bus berasal dari 97 Perusahaan Otobis yang melayani 41 jurusan yang tersebar di Jawa, Sumatera, Bali dan NTB.
Menurut dia, tujuh hari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriah (H-7), arus mudik di Terminal Bus Pulogadung, Jakarta Timur, belum terlihat ramai.
"Sampai 'H-7' hari ini pemudik belum terlalu banyak, banyak bus yang keluar tapi penumpangnya sedikit. Berbeda dari tahun sebelumnya, pada 'H-7' Lebaran, penumpang sudah berbondong-bondong datang ke terminal untuk mudik atau untuk memesan tiket bus," ujar Djoko Purnomo di Jakarta, Kamis.
Ia berpendapat penyebab sepinya pemudik pada 'H-7' Lebaran tahun ini itu karena banyaknya mudik gratis yang diadakan oleh berbagai perusahaan swasta, BUMN maupun kementerian.
"Pada 'H-7' Lebaran tahun lalu jumlah pemudik sebesar 4.187 dengan jumlah bus yang berangkat sebanyak 210. Sejak pagi sampai siang ini jumlah pemudik masih sekitar ratusan," tuturnya.
Ia memperkirakan pada 'H-6' atau 'H-5' sudah ada peningkatan pemudik seiring dimulainya liburan sekolah.