Calon penumpang menunggu keberangkatan kereta api di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (31/7). (Republika/ Yasin Habibi)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) tidak mentolelir beberapa pemudik yang ketinggalan kereta karena alasan terjebak macet, karena itu tiket yang bersangkutan langsung dinyatakan 'hangus' atau tidak berlaku lagi.
"Tidak ada kebijakan bagi calon penumpang yang telat, kalau telat ya tiket hangus," kata Humas Pusat KAI Sugeng Priyono, di Stasiun Pasarsenen Jakarta Pusat, Jumat, menanggapi keluhan pemudik yang telat.
Mendengar jawaban tersebut, pemudik dan keluarganya kelihatan kecewa meninggalkan ruangan Posko Humas.
Sugeng menegaskan jika ada kebijakan bagi calon penumpang yang telat maka akan mempengaruhi yang lain untuk telat.
Pada H-6 arus mudik ini, Stasiun Pasarsenen sudah dipenuhi calon para penumpang yang akan mudik untuk merayakan lebaran di kampung halamannya.
Diperkirakan 18 ribu pemudik akan diberangkatkan melalui Stasiun Pasarsenen dengan 30 kereta pemberangkatan.
Perkiraan tersebut tidak jauh dari jumlah penumpang pada Kamis (1/8) yang mencapai 17.692 orang.
Humas KAI Daop I Jakarta Sukendar mengatakan rata-rata jumlah penumpang per harinya akan sama sekitar
17-18 ribu orang dari Stasiun Pasarsenen sesuai dengan kapasitas tempat duduk yang ada.
"Tidak ada penumpang berdiri, harus sesuai kapasitas tempat duduk," kata Sukendar.