REPUBLIKA.CO.ID, KASHMIR -- Kebersamaan antarumat beragama di Kashmir kian erat selama Ramadhan. Saban hari Muslim Kashmir mengundang saudara mereka yang non-Muslim untuk berbuka bersama.
Sikap hangat ini menunjukan niatan Muslim Kashmir mendorong keharmonisan di wilayah yang masih bersengketa itu. Ini menjadi kabar baik, mengingat selama dua dekade wilayah ini menjadi langganan konflik.
"Ini adalah anugerah dimana kami baik itu Muslim, Sikh atau Hindu berkumpul bersama, berdoa dan menyantap sajian berbuka puasa," ungkap Surjeet Singh, warga Srinagar yang kebetulan diundang koleganya berbuka puasa bersama, seperti dikutip onislam.net, Jumat (2/8).
Situasi di Kashmir memang jauh dari kata aman. Namun, umat beragama di wilayah ini tak lagi khawatir soal itu. Mereka organisir buka bersama. Tak masalah siapapun tuan rumahnya apakah dia Muslim, Sikh atau Hindu, pasti disambut hangat.
"Kami berapa situasi seperti ini bisa berlanjut usai Ramadhan. Karena disini, kita merayakan semangat persaudaraan," ungkap Khazir Muhammad, yang seorang profesor.