Begini Cara Susun Anggaran Pemudik Bermobil

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: A.Syalaby Ichsan

Ahad 04 Aug 2013 10:00 WIB

 Pemudik dengan kendaraan pribadi mengantre di Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu (3/8).  (Republika/Rakhmawaty La'lang) Pemudik dengan kendaraan pribadi mengantre di Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu (3/8). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penasihat keuangan Hari “Soul” Putra mengatakan, kebutuhan uang tunai bagi pemudik harus memperhatikan banyak variabel. Hal ini, terutama ditekankan kepada pemudik yang membawa kendaraan roda empat.

Variabel, seperti bensin dan makanan, sangat penting agar tidak terjadi kekurangan uang di jalan. “Umumnya, banyak hal yang tidak terduga ketika mudik dengan mobil,” ujarnya, kepada Republika, beberapa waktu lalu.

Perjalanan yang biasa ditempuh dengan waktu 15 jam bisa molor hingga 24 jam. Untuk ini, pemudik perlu memperhatikan bujet kalau memang harus terpaksa menginap di hotel. “Agar aman, anggaran yang disiapkan sebaiknya menyesuaikan dengan anggaran mudik  tahun sebelumnya dengan asumsi kenaikan biaya sekitar 20 persen.”

Dia mengingatkan, membawa uang tunai dalam jumlah besar sangat berisiko.  Meskipun ATM cenderung lebih aman, perlu diperhatikan pula akses kemudahan memperoleh ATM. Jika aksesnya cukup jauh dan merepotkan, sebaiknya hal ini perlu diperhatikan. Jangan hanya mengandalkan ATM jika ternyata sulit akses.

Jika kondisinya demikian, mau tidak mau pemudik harus membawa uang tunai lebih  besar dan sesuai kebutuhan di kampung. Namun, harus diingat bahwa membawa uang terlalu banyak, selain rawan dalam masalah keamanan, juga membuat kontrol pengeluaran menjadi makin sulit.

“Kalau kita pegang banyak uang, biasanya jadi sulit mengontrol keuangan. Membawa ATM cenderung lebih aman,” katanya.

Terpopuler