REPUBLIKA.CO.ID, BREBES -- Di sepanjang Jalur Pantura Indramayu hingga Tegal, rest area yang menjadi favorit para pemudik tak lepas dari SPBU.
Hal ini tentu menjadi dilema tersendiri, mengingat banyak SPBU yang tidak dirancang untuk tempat istirahat, melainkan hanya sebatas mengisi bahan bakar saja.
Selain itu, SPBU yang dipenuhi mereka yang beristirahat sangat berpotensi menimbulkan kemacetan hingga ke ruas jalan.
Andi salah seorang pemudik asal Jakarta yang akan pulang ke Tegal dengan sepeda motor mengatakan ia bersama rekannya lebih nyaman beristirahat di SPBU 44.522.20 DS Bangsri di Kecamatan Bulakamba, Brebes. "Kalau (istirahat) disini bisa jajan, isi bensin, sholat. Kalau di kantor polisi mana bisa, mas?," kata dia.
Demikian juga dengan Nanang. Pria asal Tegal tersebut mengaku seumur-umur belum pernah masuk ke kantor polisi. "Takut saya mas, masa istirahat di kantor polisi. Nanti salah masuk, malah masuk ke penjara saya," selorohnya.
Tampaknya, phobia masyarakat dengan seragam coklat kepolisian menjadi penghalang kedekatan dengan penegak hukum itu. Padahal, sebenarnya fasilitas yang dipersiapkan pihak kepolisian tak kalah dengan apa yang ada di SPBU.
Pantauan Republika di Polres Brebes Sabtu (3/8), mushala yang tersedia cukup bersih. Tempat beristirahat yang lapang dilengkapi pendingin udara. Namun isinya, hanya mereka berseragam polisi yang tengah beriktikaf. Sebahagian ada yang mengaji, sebahagian lagi ada yang tidur.
Sepanjang kota Brebes, ada 23 rest area yang telah disiapkan Polres Brebes. "Kita juga tidak bisa memaksakan mereka untuk istirahat disana," jelas Kapolres Brebes, AKBP Ferdy Sambo MH kepada Republika, Sabtu (3/8) disela-sela tugasnya memantau Exit Tol Kanci.
Namun Ferdy membantah jika kantor polisi 'tidak laris' menjadi rest area disebabkan ketakutan masyarakat.
"Bukan karena takut. Tapi mereka melihat kapan mereka capek, mereka akan berhenti. Melihat dimana rest area ketika itu," jelasnya.
"Mungkin karena belum biasa. Padahal sebenarnya mereka lebih aman di Polsek," tambah Ferdy.