REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Penumpang bus antarprovinsi dan angkutan kota dalam provinsi harus berani melaporkan kepada petugas, jika menemui sopir 'nakal' yang ugal-ugalan di jalan atau menelantaskan penumpangnya.
"Jangan segan-segan melaporkan kepada petugas kalau ada sopir yang melakukan tindakan seperti itu," kata Kepala Dinas Perhubungan Sulteng Hendro Surahmat di Palu, Senin (5/8).
Ia mengatakan laporan dari masyarakat sangat dibutuhkan untuk ditindaklanjutinya. Menurutnya, sopir yang melakukan tindakan tak terpuji akan ditindak tegas.
Bukan hanya itu, kalau ada PO atau sopir yang menaikkan harga tiket sepihak juga akan ditindak tegas. Harga tiket bis tetap mengacu kepada pemberlakukan tarif batas atas dan bawah. Dan soal tarif di daerah-daerah, termasuk Sulteng itu ditetapkan langsung oleh Pemerintah Daerah (Pemda) setempat.
Karenanya, Hendro meminta kepada semua PO yang ada tidak menaikkan tarif secara sepihak. Pemerintah tidak menaikkan tarif angkutan Lebaran.
Arus mudik Lebaran 2013 ini mengalami peningkatan antara 15-20 persen dari hari-hari biasa. Meski ada peningkatan, tetapi tetap masih dapat diatasi karena jumlah armada bis yang beroperasi saat ini memadai. Begitu pula pesawat dan kapal laut.
Menjelang Lebaran penumpang udara memang cukup padat dengan tingkat keterisian temat duduk mencapai 100 persen. Begitu pula dengan penumpang lewat darat. Puncak arus mudik Lebaran lewat darat di Sulteng biasanya terjadi pada pemberangkatan H-3 dan H-2 Idul Fitri.
Sedangkan arus mudik lewat udara sejak H-7 hingga H-3 Lebaran ini setiap harinya padat. Rata-rata semua tempat duduk terisi. Setiap hari jumlah penumpang yang diberangkatkan dari Bandara Mutiara Palu sekitar 1.500 orang atau mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya hanya berkisar 800 orang.