REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Denpasar menyiapkan 15 lokasi shalat Idul Fitri, enam di antaranya merupakan tempat terbuka. Petugas keamanan desa adat (pecalang) akan dilibatkan dalam pengamanan.
"Ke-15 lokasi untuk shalat itu di luar masjid-masjid besar yang juga dijadikan tempat shalat Idul Fitri," kata Ketua Panitia PHBI Bali, H Saiduddin, di Denpasar, Selasa.
Keenam lokasi lapangan terbuka tersebut terdiri atas lapangan GOR Ngurah Rai, Lapangan Niti Mandala Renon, Lapangan Sesetan, Lapangan Niti Praja Lumintang, Lapangan Perumnas Monang-Maning, dan halaman kampus Universitas Udayana (Unud).
"Keenam lapangan dan masjid-masjid besar yang dipersiapan untuk shalat Idul Fitri di Kota Denpasar dan sekitarnya mencapai 15 lokasi," ujar Haji Said Dudin.
PHBI telah melakukan berbagai persiapan dengan harapan seluruh rangkaian kegiatan Idul Fitri 1434 dapat terlaksana secara baik dan lancar. Dalam persiapan itu juga melalui pertemuan dengan jajaran Polda Bali menyangkut pengamanan seluruh rangkaian Hari Raya Idul Fitri.
Keterlibatan desa adat, khusus petugas keamanan desa adat (pecalang) dalam pelaksanaan shalat mencerminkan rasa kebersamaan, kerukunan yang mantap dan kokoh yang selama ini dapat diwujudkan di Pulau Dewata.
Kerukunan antarumat beragama di Bali diwarisi secara turun-temurun yang hingga kini dapat terpelihara dengan baik.
Selain pengamanan lokasi shalat, baik di lapangan maupun masjid, jajaran Polda Bali juga mengamankan pelaksanaan mudik Lebaran, di jalan-jalan raya, terminal, pelabuhan penyeberangan, dan bandar udara.
"Pengamanan secara terpadu di semua aspek itu diharapkan semua kegiatan keagamaan itu dapat terlaksana dengan baik tanpa hambatan," kata Said.