REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Umat Islam di Kepaon sebagai komunitas muslim terbesar di Kota Denpasar menggelar pawai takbiran dengan diiringi bale ganjur atau alat musik yang biasa digunakan untuk mengiringi ritual keagamaan umat Hindu di Bali.
Takbiran digelar, Rabu tepat pukul 19.00 Wita atau beberapa saat setelah shalat magrib berjamaah di masjid Al Muhajirin, Kepaon.
"Takbiran kali ini merupakan yang pertama kalinya menggunakan bale ganjur sebagai simbol pluralisme di kampung Kepaon," kata Sekretaris Masjid Al Muhajirin, Kepaon, Abdul Razak.
Pawai takbiran tersebut dibuka oleh Anak Agung Ngurah Manik Parasara dari Puri Pemecutan sebagai bekas kerajaan terbesar di Kota Denpasar.
Peserta mengawali pawai dari masjid Al Muhajirin kemudian bergerak menuju Jalan Pulau Galang, Glogor Carik, Griya Anyar, dan kembali ke Kepaon melalui Jalan Raya Pamogan.
Setibanya di Kepaon, para peserta pawai disambut dengan bale ganjur sehingga kebersamaan antara umat Hindu dan Islam di Kepaon terlihat kental.
Saat takbiran puluhan kembang api menghiasi langit kampung komunitas muslim itu sehingga terlihat lebih semarak dibandingkan beberapa hari sebelumnya.
Ratusan masyarakat khususnya anak-anak muda menggunakan pakaian muslim lengkap dengan kopiah putih menggemakan kalimat takbir dan tahmid untuk menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri 1434 H. Di belakang mereka, berjalan beriringan sejumlah anak-anak muda yang membawa obor.