REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta menyiagakan mobil pemadam kebakaran di empat lokasi sebagai bagian dari dukungan Operasi Jagabaran yang disiapkan pemerintah daerah setempat selama libur Lebaran.
"Semua petugas turun untuk mendukung kegiatan operasi ini," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta Wirawan Hario Yudo di Yogyakarta, Sabtu (10/8). Keempat lokasi posko pemadam kebakaran tersebut adalah di Pos Timoho, Pos Kyai Mojo, Pos Abu Bakar Ali dan Pos Terminal Giwangan, masing-masing dijaga oleh satu regu.
Wirawan menuturkan, wilayah Kota Yogyakarta yang didominasi oleh permukiman padat penduduk menjadi wilayah yang cukup rawan mengalami bencana kebakaran. Oleh karena itu, lanjut dia, fokus pemantauan dari petugas BPBD adalah di permukiman padat penduduk seperti di Terban, Tukangan, Ledok Macanan, Jogoyudan, Cokrodirjan, Prawirodirjan, Pakulaman, dan Pringgokusuman.
Selain pemantauan yang dilakukan petugas, ia berharap agar masyarakat tetap melakukan antisipasi bencana kebakaran seperti mengecek kompor, melepas regulator gas, dan mematikan listrik apabila akan bepergian lama. "Sebaiknya memang ada hidran kering di masing-masing kampung. Hal ini dikarenakan, mobil pemadam kebakaran yang besar biasanya sulit masuk ke permukiman padat karena akses jalan yang sempit," katanya.
Ia menyebut, baru ada sekitar 20 persen kampung di Kota Yogyakarta yang telah memiliki hidran kering. "Warga bisa melakukan swadaya untuk membuat hidran kering, atau bekerja sama dengan pihak swasta," katanya yang juga berharap ada alat pemadam api ringan di setiap rumah penduduk.
Selain itu, lanjut dia, relawan yang berada di tengah masyarakat juga memiliki peran penting untuk membantu penanggulangan bencana termasuk kebakaran atau bencana alam lainnya.