REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Sudah sepuluh hari sejak Operasi Ketupat Jaya dilaksanakan Jumat (2/8) sampai Ahad (11/8), terhitung 15 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto menjelaskan, belasan orang yang meninggal tersebut hasil dari 105 laporan kecelakaan.
''105 laporan kecelakaan, 15 orang meninggal,'' kata dia, Senin (12/8).
Selain 15 orang meninggal, terdapat pula yang mengalami luka berat, yaitu sebanyak 44 orang dan 175 orang mengalami luka ringan 175. Sementara, kerugiannya mencapai Rp 554 juta lebih.
Rikwanto menjelaskan, kendaraan roda dua masih menjadi penyumbang terbanyak kecelakaan dengan hitungan sebanyak 90 unit, diikuti oleh kendaraan pribadi 30 unit, kendaraan bermuatan 16 unit, kendaraan umum 17 unit, bus empat unit dan sebuah sepeda.
Kecelakaan lalulintas yang menyita perhatian, yakni yang melibatkan sebuah Bus Koantas Bima 102 jurusan Ciputat - Tanah Abang pada Sabtu (10/8). Bus bernomor polisi B-7819-DG itu oleng dan terbaik setelah menyerempet sebuah sepeda motor di bundaran Jalan Pondok Indah Raya, Jakarta Selatan.
Kecelakaan tersebut mengakibatkan, belasan orang luka dan lima di antaranya sempat kritis. Kemudian, Zul Gani (35) kernet bus itu, meninggal dunia setelah dilarikan ke Rumah Sakit.