REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Evert Erenst Mangindaan memuji maskapai penerbangan Garuda Indonesia dalam Sidang Majelis ke-38 ICAO yang berlangsung di Montreal, Kanada, 24 September-4 Oktober 2013. "Garuda Indonesia, maskapai internasional ternama Indonesia, dengan upaya kerasnya pada keselamatan operasional dan kualitas layanan, Garuda Indonesia telah kembali menerima penghargaan yaitu Skytrax Awards pada 2013 sebagai World's Best Economy Class," kata E.E. Mangindaan kepada peserta Sidang Majelis ICAO dalam paparan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis (26/9).
Menhub juga memaparkan, Garuda Indonesia pada tahun 2013 ini juga telah mendapatkan peringkat ke 8 pada World's Top Ten Airlines berdasarkan pemeringkatan yang dilakukan Skytrax. Pujian terhadap Garuda Indonesia tersebut merupakan bagian dalam penjelasan kepada peserta Sidang Majelis ICAO tentang kemajuan yang telah dicapai sektor penerbangan sipil Indonesia. "Sejak tahun 2011, telah dilakukan implementasi terhadap Indonesia State Safety Programme," ucapnya.
Mangindaan mengemukakan pula, dimulai dari tahun 2012, Single Air Navigation Service Provider yang disebut dengan AirNav Indonesia telah dibentuk untuk menggantikan tiga penyedia jasa sejenis sebelumnya. Selanjutnya, ujar dia, Rencana Aksi Strategis Penerbangan Sipil Indonesia juga telah diadopsi dan mencakup perkembangan penerbangan sipil secara keseluruhan termasuk bandara dan infrastruktur.
Menhub juga menyatakan, di bidang navigasi penerbangan, Indonesia telah menghabiskan lebih dari 250 juta dolar AS untuk modernisasi sistem Air Traffic Management dengan teknologi terkini. "Pada saat ini, ruang udara Indonesia dilayani dengan sejumlah peralatan navigasi yang juga berfungsi sebagai referens utama bagi Rute ATS Indonesia," katanya.
Sebagaimana diketahui, ICAO merupakan organisasi khusus PBB yang diberikan mandat untuk mengembangkan prinsip-prinsip dan aturan-aturan teknis navigasi udara internasional, dan menciptakan tatanan internasional dalam hal perencanaan dan pengembangan transportasi udara yang selamat, aman dan tertata di seluruh negara di dunia. Pendirian ICAO didasarkan pada Convention on International Civil Aviation yang ditandatangani pada tahun 1944 di Chicago, AS. Organisasi tersebut mulai melaksanakan tugasnya pada tanggal 4 April 1947 setelah 26 negara meratifikasi konvensi tersebut. Sedangkan Indonesia tercatat sebagai anggota ke-60 yang baru masuk pada tanggal 27 April 1950.