REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Bank terbesar keempat di Asia Tenggara, Malayan Banking Bhd telah mengidentifikasi perbankan syariah sebagai salah satu empat bidang ekspansi di Amerika Serikat (AS). Bank yang lebih dikenal dengan sebutan Maybank ini berharap dapat menangkap peluang dari ekonomi AS sebagai 'bahan bakar' meningkatkan perdagangan dengan negara-negara di Asia Tenggara.
Maybank mengharapkan pasar tumbuh dari 200 miliar dolar AS di tahun lalu setelah Trans Pacific Partnership diselesaikan. "Ini akan menciptakan peluang bagi kami mengeksplorasi pertumbuhan dan pendapatan, terutama dalam transaksi perbankan dan manajemen aset syariah serta pendapatan tetap termasuk sukuk," tulis pernyataan Maybank seperti dikutip Reuters, baru-baru ini.
Anak perusahaan Maybank, Maybank Islamic Bhd telah mencari bisnis di luar pasar keuangan syariah seperti Asia dan kawasan Teluk di mana pertumbuhan operasi masuk dalam kategori moderat.
Operasi Maybank di AS didirikan pada 1984 dan telah mengelola aset hampir 1 miliar dolar AS. "Maybank bertujuan meningkatkan kontribusi pendapatan luar negeri dari 31,5 persen menjadi 40 persen dalam dua tahun meskti meski tidak melalui akuisisi," ujar CEO Maybank, Abdul Farid. Bulan ini, bank meluncurkan sebuah perusahaan manajemen aset syariah di London, Inggris.