Jumat 15 Nov 2013 03:00 WIB
Red: Agung Sasongko
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Seiring datangnya badai tropis di Filipina hanya beberapa hari setelah Topan Haiyan merusak beberapa wilayah, komisioner perubahan iklim negara itu telah mendesak komunitas global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Namun terkait isu ini, ilmuwan iklim dan pembuat keputusan memiliki pendapat yang berbeda-beda mengenai apakah kerusakan di Filipina merupakan bukti terbaru dari pemanasan global.Para ilmuwan mengatakan Topan Haiyan merupakan salah satu dari badai terkuat yang pernah mencapai daratan.
Dalam konferensi perubahan iklim pbb di Warsawa, Polandia. Perwakilan Filipina di konferensi ini secara emosional mendesak negara-negara PBB untuk segera mengambil langkah guna menekan tingkat emisi gas rumah kaca.