Selasa 10 Dec 2013 12:11 WIB

Kelas Menengah Lebih Memilih Apartemen

Red: Nidia Zuraya
Pembangunan blok apartemen di Jakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pembangunan blok apartemen di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda menyatakan kalangan menengah terutama di kota-kota besar diprediksi akan semakin banyak yang beralih untuk membeli properti apartemen dibandingkan rumah tapak.

"Daya beli yang tanggung membuat dilema bagi kaum menengah, mengingat mereka belum mampu membeli rumah di perkotaan," kata Ali dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (10/12).

Menurut Ali, dengan demikian alternatif yang dicari warga dari kalangan menengah itu adalah hunian vertikal seperti apartemen. "Karena mulai disadari bahwa siap tidak siap bagi kaum urban, hunian vertikal menjadi salah satu alternatif hunian," katanya.

Hal tersebut karena kalangan menengah kerap tidak mampu membeli rumah di Jakarta yang harganya terus semakin merangkak naik. "Kalaupun ada lokasi rumah yang dimaksud akan sangat jauh untuk kaum komuter yang bekerja di Jakarta," ujarnya.

Ia berpendapat, hal itu yang kemudian menjadi pertimbangan banyak pengembang untuk membangun apartemen-apartemen murah di simpul-simpul penyangga Jakarta. "Dengan harga rumah yang sangat tinggi, membuat celah pasar apartemen menengah akan semakin besar," ucapnya.

Sebelumnya konsultan properti Colliers International Indonesia memprediksi pasokan apartemen akan semakin 'membanjir' di wilayah DKI Jakarta dalam beberapa tahun mendatang dengan semakin banyak menawarkan konsep gabungan antara tempat tinggal dan pusat komersial.

Berdasarkan data Colliers International, terdapat sekitar 2.500 unit kamar apartemen yang diluncurkan di wilayah DKI Jakarta pada periode kuartal III 2013. Dari jumlah tersebut, 37 persen terletak di Jakarta Utara, yang diikuti Jakarta Selatan (29 persen), Jakarta Timur (24 persen) dan Jakarta Pusat (10 persen).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement