Jumat 03 Jan 2014 18:59 WIB

Semester Awal, Perbankan Syariah Tak Banyak Berharap

Rep: Ichsan Emerald Alamsy/ Red: A.Syalaby Ichsan
  Petugas Bank Indonesia menunjukkan pin Gerakan Ekonomi Syariah (GRES!) usai diluncurkan Presiden SBY di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Ahad (17/11). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Petugas Bank Indonesia menunjukkan pin Gerakan Ekonomi Syariah (GRES!) usai diluncurkan Presiden SBY di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Ahad (17/11). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Asosiasi Bank Syariah Indonesia, Achmad K Permana mengatakan ekspetasi industri syariah di 2014 minimum berada di angka 20 persen.

Hanya saja ia berharap kondisi ekonomi di dalam negeri bisa tumbuh baik di 2013 sehingga mendorong pertumbuhan.

Sedangkan untuk Semester pertama di 2014, ia mengatakan tak banyak yang berubah seperti akhir 2013. Angka tersebut yaitu antara 20 hingga 25 persen.

Ia menyatakan industri perbankan konvensional telah memiliki target pertumbuhan, sesuai dengan arahan Bank Indonesia, antara 15 persen hingga 17 persen. Sementara bagi perbankan syariah angka tersebut sangat minimum. 

Perbankan syariah menurut dia masih bisa tumbuh lebih besar karena ukurannya yang masih sangat kecil.Artinya kemungkinan perbankan syariah bisa tumbuh diatas angka 20 persen. Hanya saja, jika akselerasi ekonomi jauh lebih baik di semester kedua 2014.

''Saya pikir 25 persen dengan asumsi second semesternya bagus. Kalau di first semesternya gak banyak berharap,'' ujar dia, Kamis (2/1).

Khusus Permata Syariah, tutur dia pertumbuhan UUS milik PermataBank itu mencapai 55 persen. Sedangkan di 2014, pertumbuhan akan mengikuti asumsi Bank Indonesia yaitu sekitar 20-25 persen.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement