Senin 03 Feb 2014 17:43 WIB

Banjir dan Elpiji Dorong Inflasi Januari 2014

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Nidia Zuraya
Inflasi, ilustrasi
Foto: Pengertian-Definisi.Blogspot.com
Inflasi, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, inflasi Januari 2014 sebesar 1,07 persen, tak lepas dari terganggunya distribusi bahan pangan akibat banjir. Selain itu, pendorong inflasi lainnya adalah kenaikan harga elpiji tabung 12 kg.

"Distribusi sekarang lebih kuat pengaruhnya dibanding tahun lalu dan elpiji," ujar Suryamin dalam temu pers di kantornya, Senin (3/2). BPS merilis inflasi Januari 2013 adalah 1,03 persen.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo menambahkan, banjir yang terjadi tahun ini lebih lama dibanding tahun sebelumnya. Akibatnya, distribusi barang menjadi terganggu. "Itu terlihat dari kenaikan harga-harga tadi yang sebagian harga pangan," kata Sasmito.

Terkait kenaikan harga elpiji 12 kg, Sasmito membenarkan kenaikan harganya telah direvisi. Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menaikkan harga elpiji nonsubsidi tabung 12 kg sebesar Rp 3.500 per kg per 1 Januari 2014. Akan tetapi, besaran kenaikannya direvisi per 6 januari 2014 menjadi Rp 1.000 per kg. "Walau cuma seminggu, tapi kan kecatat juga di kita (BPS)," ujarnya.

Berdasarkan penjelasan BPS, inflasi komponen energi pada Januari 2014 sebesar 2,63 persen. Dengan demikian, inflasi komponen energi untuk tahun kalender 2014 sebesar 2,63 persen dan inflasi year on year 26,80 persen. Sementara itu, komponen energi pada tahun ini memberikan sumbangan inflasi terhadap inflasi nasional sebesar 0,19 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement