REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Militer Singapura (The Singapore Armed Forces/SAF) dilaporkan media Janes, Selasa (11/3), sedang mempertimbangkan untuk membangun 'kapal induk' ringan serba guna dari kelas amfibi, amphibious landing platform dock ships (LPDMs) untuk memperkuat Angkatan Laut.
Hal itu dikemukakan Menteri Pertahanan Ng Eng Hen dalam sesi parlemen 6 Maret lalu di Singapura
Saat ini, negara pulau ini sudah mengoperasikan empat LPDM atau disebut juga Landing Ship Tank (LST) yang lebih ringan buatan dalam negeri.
"Kami karena itu juga sedang mencermati kebutuhan LST yang dapat membawa helikopter yang lebih banyak dan juga kargo," katanya.
Menurut Janes, Singapura kemungkinan akan membangun kapal itu berdasarkan desain Endurace-160 rancangan perusahaan lokal ST Marine.
Penggunaan LPDM ini sangat memudahkan Singapura mengoperasikan pesawat F-35B Joint Strike Fighter (JSF) versi maritim yang dapat take off secara vertikal dan sedang dipesan dari Amerika Serikat.
Niat Singapura ini berdekatan dengan keberhasilan uji coba pertama salah satu 'kapal induk' Australia kelas Landing Helicopter Dock (LHD), Nuship Canberra pada 3 Maret lalu yang diproduksi BAE System Maritime, Inggris.
Bila kapal ini selesai diproduksi, Singapura akan mengikuti jejak Thailand yang telah memiliki kapal induk ringan sekelas HTMS Chakri Naruebet, Korea Selatan dengan Dokdo (LPH 6111) dan Jepang dengan Hyūga-classnya, walaupun semua itu belum sebesar milik India dan Cina.