REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Danamon Indonesia, Tbk berhasil membukukan likuiditas yang baik pada kuartal I-2014. Loan to Deposit ratio (LDR) Bank Danamon tercatat sebesar 94,1 persen, turun dari 95,1 persen pada akhir 2013. Bank Danamon juga berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 875 miliar.
"Penurunan LDR menyebabkan likuiditas Bank Danamon lebih tinggi lagi," ujar Direktur Keuangan Bank Danamon Vera Eve Lim, Rabu (16/4). Tingkat LDR yang baik disebabkan pertumbuhan yang baik pada kredit dan dana pihak ketiga.
Bank Danamon berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 16 persen yoy menjadi Rp 136 triliun. Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) dapat tumbuh lebih tinggi, yakni 22 persen yoy menjadi Rp 139 triliun.
Pertumbuhan kredit didorong segmen usaha kecil dan menengah (UKM) yang tumbuh 15 persen menjadi Rp 21,3 triliun, sementara kredit untuk segmen mikro tumbuh 4 persen menjadi Rp 20 triliun. Kredit ke segmen komersial tumbuh 29 persen menjadi Rp 16,3 triliun. Kredit wholesale tumbuh 46 persen menjadi Rp 18,6 triliun. Sementara itu, kredit kendaraan bermotor tumbuh 8 persen menjadi Rp 48,5 triliun.
Pertumbuhan kredit disertai kehati-hatian. NPL dapat dijaga pada 1,9 persen pada akhir Maret 2014. "Membaik secara signifikan dibandingkan 2,5 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya," ujarnya.
Pertumbuhan DPK yang paling tinggi terjadi pada seposito yang tumbuh sebesar 38 persen menjadi Rp 65 triliun. Giro dan tabungan (CASA) tumbuh 12 persen menjadi Rp 47 triliun. CASA berkontribusi sebesar 42 persen dari DPK Danamon yang sebesar Rp 111,9 triliun.