REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua umum Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Prof Dr KH Ahmad Satori Ismail MA mengungkapkan Rasulullah SAW adalah teladan umat Islam dalam segala hal, termasuk berpuasa.
Kiai Satori mengungkapkan beberapa cara yang biasa dilakukan Rasulullah SAW dan para sahabat dalam menjalankan ibadah puasa dan menghidupkan Ramadhan.
Pertama, berniat puasa sejak malam. Prof Satori mengutip hadis yang diriwayatkan dari Hafsah. Ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, ''Barang siapa yang tidak berniat untuk puasa Ramadhan sejak malam, maka tak ada puasa baginya." (HR Abu Dawud).
Kedua, mengawali dengan sahur. Menurut kiai Satori, setiap akan berpuasa, Rasulullah SAW selalu makan sahur dengan mengakhirkannya, yakni menjelang datangnya waktu imsak.
Ketiga, menyegerakan berbuka dan shalat. Menurut kiai Satori, ketika berbuka, Rasulullah SAW hanya memakan tiga biji kurma dan segelas air putih, lalu segera berwudhu untuk mengerjakan shalat Maghrib secara berjamaah.
Keempat, memberbanyak ibadah. Selama bulan Ramadhan, Rasulullah SAW senantiasa memperbanyak amalan, seperti shalat malam, tadarus Alquran, zikir, tasbih, dan sedekah.
Kelima, menanti lailatul qadar. Rasulullah SAW bersabda, ''Nantikan lailatul qadar pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadahan.''
Dalam satu riwayat, sambung kiai Satori, Rasulullah SAW pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, menyingsingkan lengan bajunya untuk beribadah, membangunkan keluarganya untuk beribadah di malam hari.
Keenam, iktikaf. Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengungkapkan, memasuki 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, Rasulullah SAW meningkatkan aktivitas ibadahnya, terutama dengan melaksanakan iktikaf.