REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Pertanian Kota Bogor, Jawa Barat, mengingatkan masyarakat untuk teliti saat membeli daging terutama menjelang bulan Ramadhan ini.
"Terutama ini menjelang bulan Ramadhan, jumlah pembelian daging terus meningkat sehingga perlu ketelitian dalam memilih daging yang akan dikonsumsi," ujar Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian Kota Bogor, Shahlan Rasyidi, di Bogor, Selasa kemarin.
Imbauan ini disampaikan menyusul ditemukannya daging ayam yang dipotong tidak sesuai syariat Islam sehingga kehalalannya diragukan. Shahlan menjelaskan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh masyarakat untuk bisa mendapatkan daging yang layak dan berkualitas bagus.
Masyarakat hendaknya membeli di toko daging yang sudah dilengkapi sertifikat atau pedagang daging yang terdapat di pasar resmi bukan kaki lima. "Periksa kondisi daging, pastikan masih terlihat segar, warnanya tidak berubah pucat, dan tidak disimpan dalam waktu lama," kata Shahlan.
Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk tidak tergiur dengan penjual daging murah. Menurut dia daging dengan harga murah tentu kualitasnya juga rendah, dan tak jarang diselipi dengan daging gelonggongan. "Jangan mudah tergiur dengan daging murah, karena harga daging dimana-mana sama, kalau pun lebih murah patut dicurigai," ujarnya.
Shahlan mengatakan tingkat konsumsi daging terutama sapi dan ayam menjelang bulan Ramadhan terus meningkat hingga 40 persen. Meningkatnya jumlah pembelian ini, lanjut Shahlan juga mendorong pelaku-pelaku yang hanya mencari keuntungan untuk menjual daging-daging secara tidak sehat seperti mengandung formalin, atau daging gelonggongan.
"Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk teliti sebelum membeli. Jadilah konsumen cerdas untuk melindungi diri sendiri," ujarnya.