REPUBLIKA.CO.ID, Tak hanya keutamaan yang diraih, puasa pun memberikan manfaat yang luar biasa dari segala aspek kehidupan.
Yasin Jibouri dan Mirza Javad Agha Maliki Tabriz dalam Rahasia Puasa Ramadhan mengatakan, dalam Islam manfaat-manfaat spiritual, sosial, ekonomis, politis, dan psikologis dari ibadah puasa saling berkaitan, yang satu mempengaruhi yang lain.
Puasa menghasilkan kemenangan yang jelas atas keinginan-keinginan haram dan desakan egoisme seseorang.
Puasa juga mengatur dan menyistemasi energi-energi instingtif, melatih tubuh untuk tunduk pada dorongan-dorongan spiritual tinggi, meningkatkan semangat bersedekah dan berkasih sayang, mengingatkan setiap orang beriman akan kebutuhan-kebutuhan orang beriman lainnya, serta membangun sifat Muslimin saling berbagi nikmat-nikmat Allah di antara mereka.
Senada, Yusuf Burhanudin dalam Misteri Bulan Ramadhan menuturkan, puasa di dalam Islam memiliki sasaran dua dimensi, yakni membina hubungan dengan Allah (hablun minallah) dan menjalin hubungan baik dengan sesama manusia (hablun min al-nas).
Sekilas, berpuasa seolah menyiksa diri. Orang Islam yang meninggalkan puasa, selain dianggap berat juga merasa terbebani, karena tidak mengenal keutamaan puasa itu sendiri.
Secara umum, hikmah dan keutamaan puasa bulan Ramadhan meliputi upaya seorang Mukmin guna mendekatkan diri pada pengawasan Allah (muraqabatullah), mengajarkan pengorbanan luhur, melembutkan hati dan emosi.
Juga menumbuhkan empati sosial, mengokohkan kekuatan akal daripada nafsu, mengakui kelamahan diiri yang tidak bisa hidup tanpa makan dan minum sehingga seseorang tidak bersikap angkuh terhadap orang lain. Puasa bisa menjernihkan hati dan pikiran, serta menjaga kesehatan dan stamina tubuh.