REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -– Memasuki bulan suci Ramadhan, pengusaha hiburan malam di Kota Solo sepertinya justru merasa tidak nyaman. Mereka jaminan keamanan polisi, karena mereka sering diusik, malah bahkan diserang sekelompok warga tertentu.
Menerima permintaan pengusaha hiburan demikian, Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Iriansyah, justru malah sebaliknya, menyarankan mereka agar pengusaha mematuhi aturan pemerintah. Dan, bila perlu memasang kamera CCTV (Closed Circuit Television) untuk menjaga keamanan.
Seperti diketahui, menjelang awal perayaan ibadah bulan suci puasa, Jumat (27/6), sejumlah pengusaha hiburan malam dikumpulkan di Mapolresta. Pertemuan untuk membahas pengaturan tempat hiburan selama bulan Puasa itu dihadiri Komandan Kodim 0735/Surakarta, Letkol Inf Ardiansyah, Kepala Dinas Pariwisata Eny Tyasni Suzana, serta perwakilan dari Satpol PP.
Hendro, salah seorang pengusaha yang hadir dalam pertemuan memaparkan, tempat hiburan malam di Kota Solo sering menjadi sasaran kelompok masyarakat. Mereka, kata dia, sering mengancam, merusak, dan menganiaya siapa saja di sana. ''Maka, kami mohon polisi melindungi warga masyarakat termasuk kami-kami ini,'' pinta Hendro.
Kapolresta Iriansyah langsung menjawab permintaan itu. Ia menjamin, polisi melarang keras siapa-pun melakukan sweeping yang mungkin dilakukan pada bulan puasa. Jika ada yang nekat melakukan sweeping ilegal, polisi akan bertindak tegas.
Namun, mohon dipahami juga, jumlah anggota polisi terbatas. ''Salah satu cara untuk membantu kami, ya silakan memasang kamera CCTV pada tempat masing-masing. Kalau sampai terjadi gangguan keamanan, setidaknya kamera itu bisa untuk menjadi bukti dan petunjuk mengenai pelaku perusakan''.
Kenyataan hingga kini, belum ada satupun kelompok masyarakat yang melakukanj sweeping tempat hiburan malam. Namun demikian, kondisi seperti ini, justru pihak pengusaha hiburan malam untuk mematuhi aturan. Selama mereka mentaati aturan, polisi yakin tak ada reaksi dari masyarakat.