REPUBLIKA.CO.ID, MADRID - Legenda Real Madrid Alfredo di Stefano, kini dalam keadaan koma di rumah sakit Spanyol setelah mendapat serangan jantung pada Sabtu (5/7) waktu setempat. Tim medis berjuang keras sekitar 20 menit untuk mengembalikan denyut jantung mantan pemain berusia 88 tahun itu, setelah sebelumnya tanda kehidupan berhenti baik jantung mau pun nafasnya.
Hal itu terjadi saat ia makan bersama keluarganya di dekat stadion Santiago Bernabeu di pusat kota Madrid. "Ia mengalami masalah kardiorespirasi," kata satu sumber di Pelayanan Emergensi Madrid kepada AFP. "Pelayanan emergensi berusaha keras selama 18 menit untuk mengembalikan denyut jantungnya dan ia kini dalam kondisi serius dibawa ke Rumah Sakit Gregoio Maranon," katanya.
Pemain depan kelahiran Argentina itu kini terbaring di ruang kardiak rumah sakit. "Statusnya sekarang dalam keadaan koma dan kami tetap mengawasi perkembangannya," kata juru bicara rumah sakit kepada AFP.
Pihak rumah sakit kemudian mengeluarkan pernyataan laporan medis tertulis yang menyebutkan Di Stegano dalam keadaan dibius dan bernafas dibantu peralatan mesin. Disebutkan, kondisinya 'dalam keadaan serius tapi stabil'.
Koran berpengaruh El Pais mengatakan, Di Stefano sedang makan bersama keluarganya dan ia merasa sakit dan duduk di kursi rodanya. Ketika ambulans datang ia sudah dalam kondisi tidak siuman. Real Madrid mengatakan dalam pesan singkat di laman mereka, bahwa Presiden Klub Florentino Perez mengunjungi Di Stefano di rumah sakit.
Di Stefano masuk rumah sakit sudah tujuh kali dengan situasi sama dan sudah menjalani operasi empat kali termasuk operasi "by-pass" ketika ia mendapat serangan berat pada 2005. Dia merupakan salah satu pemain paling kondang di Real Madrid, membantu klub memenangi 11 musim antara 1953 dan 1964, memenangi lima Piala Eropa. Ia mendapat penghargaan sebagai presiden kehormatan klub.
Lahir di Buenos Aires dan mengawali karier profesional bersama klub kampung halamannya River Plate pada 1945 sebelum meninggalkan klub itu dan bergabung dengan klub Kolombian Millonarios empat tahun kemudian setelah liga Argentina sempat dihentikan karena demo masalah bayaran pemain.