Selasa 08 Jul 2014 14:55 WIB

BEI Tetapkan 9 Juli Hari Libur Bursa

Bursa Efek Indonesia (Ilustrasi)
Foto: Adhi Wicaksono/Republika
Bursa Efek Indonesia (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan tanggal pelaksanaan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014 yaitu pada 9 Juli sebagai hari libur bursa.

"Sehubungan dengan penetapan 9 Juli 2014 sebagai hari pelaksanaan pemilu presiden dan wakil presiden berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 4 Tahun 2014, dengan ini diumumkan bahwa hari Rabu tanggal 9 Juli 2014 ditetapkan sebagai hari libur bursa," kata Direktur Utama BEI, Ito Warsito dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa.

Ia mengemukakan bahwa penetapan itu menunjuk ketentuan Bab II, Pasal 3, ayat 3 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden yang menyatakan "Pemungutan suara dilaksanakan secara serentak pada hari libur atau hari yang diliburkan".

Selain itu, lanjut dia, juga menunjuk pada Pasal 3, ayat 1 Peraturan KPU Nomor 19 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara di Tempat Pemungutan Suara dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014 yang menyatakan "Hari dan tanggal pemungutan suara pemilu presiden dan wakil presiden di TPS ditetapkan sebagai hari libur atau hari yang diliburkan".

"Selain jadwal libur itu, libur bursa akan ditetapkan kemudian apabila kegiatan kliring ditiadakan oleh Bank Indonesia (BI) atau karena pengumuman pemerintah mengenai peniadaan kerja pada suatu hari tertentu," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement