REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ahmad Baraas
Slamet mengatakan, kedua remaja tersebut merupakan dua orang bersaudara, Muhammad Fahmi al-Anggawi dan Muhammad Furqon al-Anggawi. Menurutnya, mereka adalah calon pemimpin pada masa yang akan datang.
Menurut Slamet, dengan memberikan kesempatan bagi anak-anak muda untuk berperan dalam kegiatan keagamaan pada Ramadhan, berarti juga menyiapkan masa depan umat Islam.
“Karenanya, kami memberikan kesempatan lebih banyak kepada kalangan remaja dan anak-anak untuk meramaikan suasana Ramadhan,” ujarnya.
Memberi kesempatan kepada para remaja untuk mengisi aktivitas saat Ramadhan juga dilakukan Masjid Al Ikhlas Denpasar.
Di masjid yang terletak di kawasan Monang Maning Denpasar itu, setiap selesai shalat Subuh, diadakan ceramah subuh yang diisi oleh para remaja.
Selain remaja setempat, pihak takmir masjid juga menjalin kerja sama dengan Pondok Pesantren Darul Lughoh wad Dakwah, Bangil, Jawa Timur, untuk menugaskan santrinya.
Sejumlah santri asal Kota Denpasar yang belajar mengaji di pondok tersebut ditugaskan untuk berceramah secara bergantian setiap usai shalat Subuh.
“Pada saat Ramadhan, mereka kebetulan sedang libur. Jadi, kita minta untuk mengisi ceramah subuh. Tapi, kalau ada remaja lainnya yang ingin memanfaatkan waktu, kami persilakan,” kata salah seorang takmir masjid Al Ikhlas, Muhammad Hamim.