REPUBLIKA.CO.ID, NAGREG — Mulai H-7 Idul Fitri 1435 H, jalur utama Nagreg yang menurun ke arah Selatan menuju Tasikmalaya-Garut akan dibuat satu arah. Rekayasa lalu lintas ini, diberlakukan Polsek Nagreg untuk memecah potensi kemacetan di rute tersebut.
“Ke bawah satu arah (Tasik-Garut), tapi yang menuju Bandung bisa lewat Lingkar Nagreg, dengan melalui Garut dulu, nanti mereka diarahkan dari aimbangan untuk belok ke lingkar Nagreg,” ujar Kanit Lantas Polsek Nagreg Iptu Besep Tata kepada Republika Senin (14/7).
Besep mengatakan, untuk mengurangi jumlah kendaraan di jalur Nagreg saat mudik nanti, mulai H-7 kendaraan besar seperti truk tronton tidak diperbolehkan melintas. Selain itu Polsek Nagreg juga siap mengantisipasi munculnya kemacetan di daerah rawan padat kendaraan.
Dijelaskan oleh Besep, pemudik harus sudah bersiap mendapati kendaraannya tak dapat melaju kencang karena adanya kemacetan di jalur Nagreg. Besep berujar, meskipun tak ada titik macet di Nagreg, namun terkuncinya arus lalu lintas masih sering terjadi.
Hal itu dikarenakan, kemacetan yang muncul di jalur lain seperti Limbangan arah Tasikmalaya dan Kadungora arah Garut mengekor hingga Nagreg. Umumnya, kemacetan di jalur itu terjadi karena adanya aktivitas pasar dan sempitnya jalanan.
“Kami akan tempatkan personel di masing-masing titik yang bisa memutus rantai kemacetan. Kalau melihat dari pengalaman tahun lalu, 98 pasukan akan disebar di sepanjang jalur Nagreg,” ujarnya.
Pantauan Republika, hingga H-15 ini, jalur Nagreg masih lancar untuk dilalui. Adapun yang membuat arus di rute ini agak tersendat ialah banyaknya kendaraan besar yang melambat saat menanjak menuju Bandung.