REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Terminal Cicaheum Kota Bandung bekerjasama dengan Damri menyediakan tambahan angkutan sebanyak 20 armada. Hal itu untuk antisipasi lonjakan pemudik Lebaran yang diprediksi terjadi pada tanggal 25-26 Juli 2014. Sebelumnya pihak terminal sendiri telah menyiapkan 248 angkutan khusus untuk melayani pemudik.
Angkutan layanan Lebaran di Terminal Cicaheum terdiri dari 140 bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan 248 bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). "20 armada tambahan itu hanya cadangan jika nanti ada kekurangan di lapangan, kita optimalkan armada-armada yang ada," jelas Abdul Haris, Kepala Terminal Cicaheum, Selasa (15/7).
Tambahan tahun ini, menurutnya, mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu pihaknya bekerja sama dengan PO. Keramat Jati melibatkan 15 armada.
Meski begitu, Haris sendiri mengakui dari tahun ke tahun terjadi penurunan animo masyarakat. Ia memperhatikan sejak 2012 ke 2013, aktifitas mudik di Terminal Cicaheum menurun 4-5 per sen. "Pada tahun 2014 ini diperkirakan akan semakin menurun sampai 7 persen," katanya.
Hal itu katanya terpengaruh dengan banyaknya failitas dari perusahaan swasta yang kerap memberikan mudik gratis bagi pekerjanya. Selain itu masyarakat kini juga lebih memilih melakukan perjalanan dengan kereta api. Angkutan itu dianggap lebih nyaman dan dapat ditempuh dalam waktu yang lebih singkat.
Selain itu, segala persiapan terkait menurut Haris telah direncanakan dalam menyambut arus Lebaran. Salah satunya fasilitas kesehatan bagi kru armada. Pelayanan kesehatan berupa kebugaran, kesiapan pengemudi sampai pada pengeceken tes urin.
"Sesuai imbauan Bapak Kapolri pada H-7 akan dimulai tes urin untuk menghindari keterlibatan penggunaan obat-obatan dan miras, jadi agenda bersama di sini dan di Terminal Leuwi Panjang," jelas Haris.