REPUBLIKA.CO.ID, Perjalanan udara yang ditempuh Aini memakan waktu lebih dari 24 jam. Jika tidak meminum air, ia merasa tenggorokannya sangat kering yang disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara selama melakukan perjalanan menggunakan pesawat.
“Begitu tiba di apartemen tempat saya tinggal di Texas saya mulai berniat untuk kembali berpuasa, namun saat hari pertama di Texas tersebut saya tidak sempat bangun untuk sahur karena tertidur setelah lelah melakukan perjalanan udara dari Indonesia,” tuturnya.
Ia juga mengalami gejala jetlag yang disebabkan oleh perbedaan waktu antara Indonesia dan Amerika. Kendati tidak sahur, Aini tetap saya tetap bertekad menjalankan puasa. “Karena saya baru terbangun dari tidur beberapa menit menjelang waktu berbuka puasa,” ucap Aini.
Hari berikutnya Aini mulai berpuasa dengan tetap melakukan aktivitas. Namun, niat baiknya tersebut langsung diuji karena saat siang hari ia harus belanja kebutuhan sehari-hari di supermarket yang jaraknya cukup jauh.
“Karena di tempat saya saat itu tidak ada transportasi umum sehingga saya harus berjalan kaki di siang hari dengan jarak yang cukup jauh, haus dan lelah terasa lengkap karena saat itu saya harus membawa barang belanjaan berupa telur, beras dan minyak goreng yang beratnya cukup untuk membuat saya hampir membatalkan puasa,” kata Ani mengisahkan.
Tapi, karena dua hari sebelumnya sudah batal maka ia tetap mencoba mempertahankan puasa. Meskipun tubuhnya terasa sangat lemas karena harus berjalan membawa barang belanjaan sembari bermandikan teriknya sinar matahari di Texas.
Ia menjelaskan bahwa Texas merupakan wilayah di Amerika Serikat yang memiliki iklim cukup panas. Terlebih saat Ramadhan pada Agustus, saat wilayah tersebut sedang memasuki musim panas.
Selain itu, mayoritas penduduk sekitar menggunakan mobil pribadi sebagai alat transportasi utamanya. Bus yang melintas hanya antarkota yang tidak melayani perjalanan jarak dekat. Hal ini membuat Aini sempat merasa kewalahan saat harus bepergian dengan berjalan kaki.
“Hal tersebut cukup membuat kesan tersendiri bagi saya dalam menjalani bulan Ramadhan di sana. Saya merasa ada hal-hal yang sangat saya rindukan selama berpuasa di sana. Dapat berbuka puasa dengan kolak sambil mendengar suara azan dari pengeras suara di masjid-masjid adalah hal yang sangat saya rindukan saat saya berpuasa di Texas,” kenang Aini.