REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA – Sekelompok pengunjuk rasa melakukan pengrusakan pada acara buka puasa bersama yang diselenggarakan oleh Konsulat Amerika Serikat (AS) di Diyarbakir, Turki pada Selasa malam waktu setempat.
Peristiwa itu menyebabkan tujuh orang terluka, termasuk seorang perwira polisi. Perwakilan Konsulat AS di Adana, John L Espinoza, mengutuk serangan itu.
Setidaknya 72 organisasi non-pemerintah, termasuk kelompok buruh memboikot acara tersebut.
Wali Kota Diyarbakir, Gulten Kisanak, mengunjungi korban luka di rumah sakit keesokan harinya. "Tahun lalu kami menyelenggarakan acara yang sama dan itu mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat," kata Espinoza seperti dikutip World Bulletin, Kamis (17/7).
Espinoza tahu bahwa pengunjuk rasa kali itu tidak mewakili warga Diyarbakir. Dia pun sebetulnya tidak keberatan selama aksi protes itu berjalan damai. Namun, para pengunjuk rasa melakukan pengrusakan, seperti melempar piring.
"Melempar piring adalah tindakan yang tidak dapat diterima dan kami mengecam itu. Kami tidak akan membiarkan apapun merusak hubungan antara Turki dan Amerika Serikat," tambah Espinoza.
Masih belum jelas mengenai alasan mengapa para pengunjuk rasa keberatan dengan acara tersebut. Namun, hal itu diduga sebagai bentuk reaksi dukungan AS terhadap operasi militer Israel di Jalur Gaza.