REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berencana mengonsolidasikan salah satu anak perusahaannya BRI Agro dengan Bank Mutiara apabila berhasil membeli bank tersebut. "Kalau dapat (Mutiara) nanti bisa kami gabung ke BRI Agro, akan kami konsolidasikan," kata Direktur Utama BRI Sofyan Basir saat paparan kinerja di Jakarta, Selasa (22/7).
Sofyan mengatakan pihaknya masih akan menggunakan dana tunai perusahaan untuk mengambil alih Bank Mutiara sebelum menggunakan sumber dari obligasi rekap meski penawaran BRI lebih rendah dibanding calon investor dari Hong Kong dan Jepang. "Kami tetap akan cash in, sementara belum akan gunakan obligasi rekap," ujar Sofyan.
Sofyan masih enggan mengungkapkan secara detil besaran penawaran yang dilakukan pihak asing dan berapa penawaran yang dilakukan oleh BRI. Ia hanya menyebutkan penawaran oleh BRI dibawah Rp 3 triliun. Namun, kendati penawaran BRI lebih rendah ketimbang calon investor asing, Sofyan mengaku tetap akan mempertahankan penawaran tersebut dan optimistis dapat membeli Bank Mutiara.
"Kami optimis. Yang penting kami ingin lihat due diligence nya dulu, kami harapkan due diligence selesai dua minggu lagi," kata Sofyan. BRI kini tengah menunggu proses uji tuntas (due diligence) dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terkait kelanjutan pengambil alihan Bank Mutiara.