REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, menyediakan 103 bus cadangan dan 84 bus bantuan guna mengantisipasi keterlambatan armada mudik akibat gangguan teknis perjalanan.
"Kami tidak mau sampai terjadi penumpukan penumpang di terminal, khususnya akibat keterlambatan bus arah Semarang akibat persoalan Jembatan Comal yang amblas," kata Kadishub Kota Bekasi Supandi Budiman di Bekasi, Rabu.
Dia mengakui, proses pemulihan jembatan tersebut turut berdampak pada keterlambatan sejumlah armada mudik yang mengarah ke selatan selama musim mudik berlangsung.
"Namun sejumlah armada yang saat ini mengarah ke selatan sudah dialihkan ke kawasan Brebes dan Kebumen, sehingga dampaknya tidak terlalu parah," katanya.
Dikatakan Supandi, pihaknya telah mengatur penyesuaian waktu keberangkatan armada guna menghindari atrean panjang calon penumpang.
"Kalau sampai armada yang kita siapkan kurang, kita akan kerahkan armada cadangan dan bantuan dari PO Mayasari Bhakti," katanya menjelaskan.
Supandi menambahkan, total armada mudik yang disediakan pihaknya di terminal induk mencapai 635 unit yang siap mengantar calon penumpang ke berbagai daerah tujuan.
Jumlah armada tersebut terdiri atas 448 unit Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), 103 bus cadangan, serta 84 unit bus bantuan.
Dia memprediksi jumlah pemudik akan melonjak hingga tiga persen dari pemberangkatan setiap tahunnya di Terminal Induk Kota Bekasi yang mencapai 150 ribu penumpang. "Kita memprediksi tahun ini akan ada kenaikan sekitar tiga persen," katanya.
Menurut dia, mayoritas pemudik yang melakukan pemberangkatan dari Terminal Induk Kota Bekasi menuju ke Jawa Tengah dan Jawa Barat.