REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat, Joko Rudi, menegaskan saat ini jalur tengah Pulau Jawa sudah siap dilewati pemudik. Ia juga menyatakan kondisi jalan juga sudah baik dan layak dilewati kendaraan.
"Jalan di sini memang paling lambat diperbaiki. Tapi pada H-10, kita sudah cek dan hasilnya bagus," kata Joko di Karawang, Kamis (24/7).
Namun demikian, Joko tak memungkiri jika masih ada kekurangan mengenai jalur tengah. Selain rambu-rambu lalu lintas yang belum maksimal, untuk penerangan jalan umum (PJU) dinilainya masih kurang.
Kesiapan rambu-rambu dan PJU seharusnya dilakukan oleh instansi terkait yang harus melengkapi. Tapi karena instansi tersebut kurang mengantisipai kesiapan jalur untuk mudik, kepolisian dengan anggaran yang ada mencoba untuk membuat rambu-rambu, marka, dan penerangan jalan semaksimal mungkin.
Untuk mengantisipasi penerangan jalan di kawasan yang memang cukup gelap khususnya pada malam hari, kepolisian telah mendirikan pos pengamanan (Pospam) di titik-titik rawan kecelakaan.
"Kita dirikan pospam untuk mengantisipasi. Adanya lampu di pos tersebut juga bisa membantu penerangan jalan yang agak rawan," lanjut Joko.
Untuk tempat pengisian bahan bakar (SPBU), Joko mengatakan, di jalur tengah ini SPBU sudah banyak tersebar. ''Oleh karena itu pemudik diharapkan tidak perlu khawatir mengenai bahan bakar kendaraan mereka kalau lewat sana,'' ujarnya.
Sementara itu rute jalur Tengah ini melalui wilayah Sadang (Purwakarta), Subang, Cijelag, Kadipaten, Cimalaka, Sumedang, Cileunyi, Garut, Tasik, Ciamis, Banjar, Jawa Tengah.
Ikuti pantuan jalur mudik secara live dengan klik di sini