REPUBLIKA.CO.ID, Suasana mudik kian terasa di terminal bis Tanjung Priok, Jakarta Utara. Tepat tiga hari menjelang Lebaran, terlihat calon penumpang mulai memadati area terminal.
Kepala terminal bis Tanjung Priok, M. Alfred mengatakan lonjakan penumpang masih belum signifikan. "Hari ini penumpangnya naik, tapi masih tergolong biasa, cuma sekitar 10 persen,"ujarnya.
Jika dibandingkan dengan sehari sebelumnya, dalam sift keberangkatan jam 07.00 wib hingga 23.00 wib (shift 1), kenaikan calon penumpang berjumlah 44 pemudik. Jumlah shift 1, sebanyak 64 bus diberangkatkan dengan membawa 576 orang. Sementara pada Jumat (25/7), dengan jumlah bus yang sama sudah diberangkatkan 620 pemudik.
Dari pantauan Republika Online (ROL), hiruk-pikuk arus mudik sangat terasa di terminal ini. Jarak antara tempat parkir sepeda motor dengan bis hampir tak ada celah untuk melintas. Hal ini dikarenakan area yang seharusnya dipakai untuk berjalan disesaki manusia yang berjubel.
Tak cuma ruang tunggu terminal yang dipenuhi calon penumpang. Dua pos pelayanan, yakni posko pengujian kendaraan bermotor dan pos pemeriksaan kesehatan jadi sasaran untuk bersandar.
Alfred mengatakan sesaknya terminal bukan karena naiknya jumlah pemudik saja, melainkan karena jumlah pengantar yang terkadang melebihi calon penumpang yang akan berangkat. "Gini ya mas, saya kasih tau, yang ke Madura itu, yang jalan 2 orang, yang ngantar 10, gimana ga penuh,"tambah Alfred.
Ia menuturkan, fenomena jumlah pengantar melebihi penumpang yang akan mudik terjadi hampir setiap hari. Hal ini disebabkan adanya barang titipan yang disertakan, karena mereka (pengantar dan pemudik) berasal dari daerah yang sama