REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di Jalur Selatan yang terjadi akibat amblasnya jembatan Cibaruyan, di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga mulai Kamis (24/7) kemarin memasang jembatan Bailey.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto mengharapkan, pemasangan jembatan Bailey itu bisa selesai dalam waktu 2-3 hari ini.
“Di Ciamis, kondisinya relatif lebih mudah dibandingkan di Comal, selain itu juga jalan alternatif juga tersedia, tidak seperti di Comal,” kata Djoko, Jumat (25/7).
Mengenai penyebab amblasnya jembatan Cibaruyan, menurut Menteri PU, selain usia jembatan yang sudah tua yang memang kondisinya kurang kuat, juga karena curah hujan yang tinggi sehingga menggerus tanah.
Jalur lalu lintas terpaksa dialihkan untuk menghindari korban jiwa. Jembatan Cibaruyan ini menghubungkan Bandung-Garut-Tasikmalaya-Ciamis hingga menembus Jawa Tengah.
Jembatan Cibaruyan itu ambles pada Kamis (24/7) dinihari menyusul hujan lebat yang mengguyur wilayah Dusun Cianda Desa Sukahurip, Kecamatan Cihaurbeuti, Ciamis, sehingga mengakibatkan Sungai Cibaruyan meluap.
Akibatnya, badan jembatan yang berada di jalan utama Jalur Selatan tersebut kini tidak bisa dilewati kendaraan roda empat. Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, jembatan Cibaruyan ditutup dan tak bisa dilalui semua jenis kendaraan.
Terkait dengan kondisi itu, Polda Jabar telah mengalihkan jalur mudik dari arah Bandung atau Nagreg melalui Rajapolah menuju Tasikmalaya. Sementara dari arah Ciamis atau Jawa Tengah, arus lalu lintas dialihkan mulai dari Sindangkasih kemudian menuju Kota Tasikmalaya.
Pertemuan kendaraan akibat adanya peralihan arus tersebut menyebabkan lalu lintas di Kota Tasikmalaya macet. Jalur lalu lintas terpaksa dialihkan untuk menghindari korban jiwa.