REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI-- Satu hari menjelang perayaan Idul Fitri 1435 Hijriyah, volume kendaraan dari arah tol Jakarta, Bogor, Ciawi atau Ciawi yang masuk ke jalur utama mudik Sukabumi turun sekitar 20 persen.
"Volume kendaraan sudah tidak terlalu padat pada H-1 lebaran ini, jika dibandingkan dengan H-2 Sabtu, (26/7) volume kendaraan yang masuk ke jalur mudik Sukabumi turun sekitar 20 persen," kata Kepala Seksi Pengendalian Operasional, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Kabupaten Sukabumi Asep Sumantri kepada Antara, Ahad.
Dari pantauan arus lalu lintas di jalur mudik Sukabumi tepatnya mulai dari perbatasan Sukabumi dengan Bogor seperti di Kecamatan Cicurug sampai Cibadak arus lalu lintas relatif padat lancar, bahkan tidak terjadi lagi penumpukan kendaraan seperti pada H-3 dan H-2 lebaran yang arus lalu lintas macet.
Menurut Asep, diperkirakan sampai nanti malam arus kendaraan dari arah Jagorawi menuju Sukabumi jumlahnya akan terus berkurang karena puncak arus mudik sudah terlewati pada H-2 kemarin. Walaupun masih cukup banyak kendaraan yang masuk dikarenakan ada beberapa pemudik yang baru mendapatkan libur kerjanya pada hari ini atau kemarin.
Selain itu, dari pantuan pihak Dishubkominfo Kabupaten Sukabumi, kepadatan kendaraan masih terjadi di tiga titik yakni di sekitar Pasar Cicurug, Parungkuda dan Cibadak. Namun, jika setelah melewati pasar tersebut maka arus lalu lintas udah mulai lancar. Lebih lanjut, kepadatan kendaraan hanya terjadi dekat atau lokasi di pusat-pusat perbelanjaan saja, tetapi tidak sepadat H-2 dan H-3.
"Padatnya di lokasi pusat perbelanjaan tersebut disebabkan banyaknya kendaraan yang keluar masuk pasar, sehingga arus lalu lintas menjadi tersendat, tetapi arus lalu lintas saat ini bisa dikatakan relatif lancar," tambahnya.
Sementara, Kasat Lantas Polres Sukabumi, AKP Susan Ridwan mengatakan walaupun arus kendaraan pada H-1 ini sudah tidak terlalu padat, tetapi pihaknya masih menyiagakan anggotanya khususnya di daerah-daerah rawan kemacetan.
Selain itu, jika terjadi penumpukan kendaraan maka petugas yang ada di lapangan diinstruksikan mengalihkan kendaraan ke jalur alternatif seperti Tenjoayu di Kecamatan Cicurug dan jalur alternatif Nagrak, Kecamatan Nagrak.
"Puncak arus mudik terjadi pada H-2 lebaran, yang pada saat itu volume kendaraan yang masuk ke jalur mudik Sukabumi meningkat hingga 40 persen, bahkan terjadi kemacetan di beberapa titik karena kendaraan pemudik, warga dan angkutan umum/kota berbaur di jalan raya," katanya.