REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Sumbangsihnya terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar kurang lebih 56 persen.
Untuk itu, Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) berkomitmen memberdayakan umat Islam melalui UMKM berbasis syariah. Ketua Umum ISMI Ilham Akbar Habibie mengatakan, struktur ekonomi di Indonesia saat ini 99 persennya adalah UMKM.
Atas dasar itu, organisasinya akan fokus untuk membantu dan meningkatkan peranan terhadap UMKM. Hal itu dilakukan untuk memperkuat diri atau umat Islam sendiri dari aspek ekonomi.
Program-program nyata akan dilakukan untuk meningkatkan daya saing. Seperti bantuan permodalan, manajemen, teknologi, marketing dan beberapa poin penting yang lain.
Putra sulung mantan presiden Republik Indonesia ke tiga, BJ Habibie, itu menambahkan, dalam waktu tiga bulan mendatang ISMI akan melihat hasil pertama dari //pilot project// yang dicanangkan. Sehingga, lanjutnya, awal tahun depan akan melebarkan sayap untuk membentuk kepengurusan di daerah.
Dia mengaku, sudah banyak desakan dari berbagai pengusaha muslim di daerah untuk membentuk ISMI di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Tetapi, sampai saat ini masih direm agar terfokus terlebih dahulu di tingkat pusat. Jadi, kata dia, untuk sementara ini baru akan memberi contoh dari adanya //pilot project// dan kemudian dimulai tahun depan dengan lebih besar.
Selain itu, Ilham menambahkan, karena momentumnya adalah sangat khusus secara nasional maka pada Rakornas ISMI pertama ini nantinya juga akan memberikan beberapa masukan kepada pemerintahan baru yang akan mulai bekerja pada bulan mendatang. “Itu yang akan kita lakukan,” katanya.
Sementara itu, Ketua Bidang UMKM dan Agribisnis ISMI, Sugiharto, mengatakan, program kerja terkait UMKM akan berorientasi pada tiga fokus. Yakni berperan dalam penumbuhan dan kemandirian, berperan dalam penguatan permodalan dan jaringan usaha serta berperan aktif dalam kerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin). Hal ini diharapkan mampu memberikan suatu langkah strategis bagi bangkitnya pengusaha muslim skala UMKM di Indonesia.