Selasa 16 Sep 2014 21:15 WIB

Danamon Syariah Butuh Aset Rp 12 Triliun untuk Spin Off

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Petugas melayani nasabah di salah satu kantor cabang Bank Danamon Syariah di Jakarta, Jumat (22/8).(Prayogi/Republika)
Foto: Republika/Prayogi
Petugas melayani nasabah di salah satu kantor cabang Bank Danamon Syariah di Jakarta, Jumat (22/8).(Prayogi/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Danamon Indonesia, Tbk menyatakan perseroan berencana untuk melepas (Spin Off) unit usaha syariah mereka. Hanya saja induk baru bisa melepas Danamon Syariah jika telah memiliki aset sebanyak Rp 12 triliun.

Direktur Utama Danamon, Henry Ho mengatakan, UUS Danamon Syariah belum bisa melepaskan diri menjadi Bank Umum Syariah (BUS) karena total asetnya per Juni 2014 baru Rp 2,8 triliun. “Nanti kalau total asetnya mampu mencapai Rp 12 triliun maka Danamon Syariah bisa spin off,” katanya, Selasa (16/9)

Supaya bisa segera spin off, pihaknya mendorong supaya Danamon Syariah fokus meningkatkan penyaluran pembiayaan microfinance dan pembiayaan untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Sementara itu, Direktur Danamon Syariah Herry Hykmanto mengaku, saat ini masih fokus pada kesiapan pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK) untuk bisa berdiri sendiri menjadi BUS. Saat ini Danamon Syariah telah memiliki 160 kantor cabang dan 400 ribu nasabah.