REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wacana yang digulirkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi untuk membentuk tim sembilan yang ditugaskan mengusut jaringan mafia hingga reformasi sepak bola Indonesia, terus mendapat dorongan. Gagasan menpora itu diharapkan dilakukan segera, berjalan sistematis, terstruktur dan punya arah yang jelas.
Direktur Lembaga Kajian Pengembangan Olahraga Indonesia (Lemkapoin), Richard Ahmad menyebut pemerintah perlu serius dalam mengeksekusi rencana pembentukan tim sembilan tersebut. Bahkan, Lemkapoin menuntut Kemenpora lebih dulu terbuka sebelum memaksa PSSI untuk terbuka.
"Ini penting agar wacana ini bukan hanya sekadar bluffing di tengah euforia," kata Richard dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (16/12).
Lemkapoin justru lebih dulu mempertanyakan apa yang menjadi fokus dibuatnya tim sembilan ini. Sebab, tak jarang muncul pertanyaan apakah tim sembilan akan fokus pada persoalan sepak bola gajah atau adanya tim sembilan ini berperan menguatkan putusan Komisi Informasi Pusat yang menyatakan PSSI sebagai badan publik.
"Tim sembilan harus mempunyai fokus yang jelas, tepat dan efektif," kata Richard menambahkan. Menpora juga harus mencermati siapa saja yang akan menghuni tim sembilan nanti.
Ada sejumlah catatan yang diberikan Richard terkait penunjukan anggota tim sembilan. Tim sembilan yang menurutnya lebih pas dengan istilah Satgas Mafia Sepak Bola, ujarnya, mestilah orang yang berlatar belakang sesuai keahliannya, tidak memiliki konflik kepentingan, berintegritas dan anti kompromi.
"Tim sembilan juga harus punya deadline. Menpora juga harus memiliki rencana akan memberikan laporan pertanggungjawaban mereka kepada siapa," ujarnya menegaskan.