REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) baru akan melaksanakan kongres tahunan pada 4 Januari 2015. Meski dipastikan tidak ada agenda pemilihan ketua umum, namun sejumlah nama calon-calon pengganti Djohar Arifin Husein di singgasana ketua, mulai ramai diperbincangkan.
Agenda pemilihan ketua umum akan dilaksanakan kemudian melalui Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang diperkirakan bakal digelar pertengahan tahun depan. Direktur Lembaga Kajian Pengembangan Olahraga Nasional (Lemkapoin), Richard Ahmad menilai sudah saatnya para kandidat untuk tampil ke publik.
Ini penting mengingat masyarakat perlu tahu bahwa banyak pihak di luar sistem yang punya keinginan untuk membenahi sepak bola melalui PSSI. "Perlu sekaligus membuktikan bahwa tidak ada yang namanya hegemoni kepengurusan lama," kata Richard, Selasa (31/12).
Kendati demikian, lanjut Richard, tidak bisa dipisahkan bahwa tarik-menarik kepentingan pencalonan ketua umum PSSI, ada pada dua poros politik, Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
Berdasarkan penelusuran Republika Online, sejumlah nama-nama yang masih santer pernah disebutkan didaulat sebagai ketua umum PSSI adalah mantan pendiri PSMS Medan Sihar Sitorus, Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar, Penasehat Persis Solo yang juga walikota Solo, Rudi Hadyatmo, hingga mantan menpora Hayono Isman.
Tak terkecuali turut juga sosok yang kini menjabat Wakil Ketua PSSI, La Nyala Mattaliti. Dari sekian nama yang disebutkan, ada tiga nama yang diperkirakan Richard muncul dalam waktu dekat. Selain La Nyala, dua di antaranya adalah Hayono Isman dan Sihar Sitorus.
Namun untuk Hayono Isman, perlu ada catatan lebih jauh. Pengalamannya menjadi Menpora di era orde baru, kata Richard, tidak menjamin kesuksesannya melihat iklim politik yang berbeda saat ini.
"Sedangkan Sihar Sitorus, ia punya konsistensi terhadap perhatiannya kepada sepak bola. Tapi jika ingin naik, jelas butuh bantuan dari ring satu (Istana)," ujar Richard mengomentari sosok yang dulu juga berperan dalam tim pemenangan Jokowi di Pilpres tersebut.