Selasa 24 Feb 2015 21:20 WIB

BRI Pertimbangkan Turunkan Suku Bunga

Rep: C88/ Red: Djibril Muhammad
Petugas melayani nasabah di salah satu kantor cabang Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah, Jakarta, Selasa (13/5).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas melayani nasabah di salah satu kantor cabang Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah, Jakarta, Selasa (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. menanggapi positif penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate).

Menurut Sekretaris perusahaan BRI Budi Satria, kebijakan itu dapat menjadi stimulus bagi dunia usaha. Hal itu juga membuka peluang bagi perusahaan untuk menurunkan tingkat suku bunganya.

Sebagaimana diketahui pekan lalu bank sentral telah menurunkan BI rate dari 7,75 persen menjadi 7,5 persen. Saat ini suku bunga deposito tertinggi di BRI 9,5 persen untuk nego dan untuk counter tertinggi sebesar 7,5 persen.

Sedangkan untuk bunga KPR Bank BRI masih menerapkan bunga di atas 10 persen. Meski demikian Budi menyatakan angka tersebut masih dapat berubah mengingat BI rate yang menurun.

Budi mengatakan pihaknya tidak dapat serta merta menurunkan suku bunga karena perlu melakukan beberapa tinjauan. "Banyak aspek yang dipertimbangkan, kita cek dulu portfolio dan market share,” kata Budi, dalam kunjungannya ke Redaksi Republika, di Jakarta, Selasa (24/2).

Setelah semua aspek ditinjau, Bank BRI baru akan memutuskan seberapa besar penurunan dan kapan waktu yang tepat. Termasuk di dalamnya suku bunga KPR.

Review tersebut, kata Budi, akan terlihat saat digelar asset liability community meeting. Jika bank-bank lain tidak menurunkan suku bunga depositonya, maka besar kemungkinan BRI akan melakukan hal yang sama. Sebab, jika BRI tetap menurunkan suku bunga deposito dikhawatirkan nasabah akan menarik dananya dan beralih ke bank lain.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement