Selasa 24 Mar 2015 21:28 WIB

ADB: Dua Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Tertekan

Rep: C85/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Asian Development Bank (ADB) menilai bahwa transisi politik pada 2014 lalu berjalan baik, sehingga reformasi kebijakan mendapat momentumnya. Namun, berbagai langkah selama 2 tahun terakhir untuk menahan permintaan domestik dan mengendalikan defisit transaksi berjalan, bersamaan dengan lemahnya ekspor telah menekan pertumbuhan.

Deputy Country Director ADB Indonesia Edimon Ginting memaparkan, pertumbuhan PDB melambat menjadi 5,0 persen pada 2014, atau tahun keempat terjadinya perlambatan secara berturut-turut. Edimon menyebut, pada 2014 lalu pengeluaran rumah tangga Indonesia masih kuat, namun terjadi perlambatan belanja pemerintah dan investasi tetap, serta penurunan ekspor bersih.

"Hampir 60 persen dari pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tahun lalu dihasilkan oleh pengeluaran rumah tangga, yang baik sebesar 5,3 persen," jelas Edimon dalam paparannya di Jakarta, Selasa (25/3).

Belanja konsumsi sendiri ditunjang oleh pertumbuhan lapangan kerja karena pekerjaan baru yang tercipta selama 12 bulan hingga Agustus 2014 lalu, melebihi pendatang baru yang memasuki pasar tenaga kerja. Tingkat pengangguran turun dari 6,2 persen menjadi 5,9 persen selama periode tersebut, dan angka kemiskinan disebut turun dari 11,5 % menjadi 11,0 % pada September 2014.

Sebaliknya, Edimon menyebut, pengeluaran publik hanya tumbuh sebesar 2 persen tahun lalu seiring langkah pemerintah memotong belanja non-esensial pada paruh kedua.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement