Perbanyak Ibadah di 'Bulan yang Dilupakan'

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Didi Purwadi

Senin 08 Jun 2015 16:16 WIB

Ilustrasi Ramadhan Foto: AP Photo/The Sacramento Bee, Randy Pench Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada dua bulan jelang Ramadhan, Rajab dan Sya'ban, yang bisa disebut bulan yang dilupakan. Padahal, kedua bulan itu menjadi ajang persiapan bagi umat Muslim dalam menghadapi bulan suci Ramadhan.

Dalam makalahnya berjudul '30 Langkah Persiapan Ramadhan di Rajab dan Syaban', Syekh Fadi Muhammad Yasin mengatakan umat Muslim perlu melakukan persiapan untuk bisa maksimal menjalankan ibadah sepanjang Ramadhan.

Seperti dirangkum dari Pusat Data Republika, Syekh Fadi Muhammad Yasin menekankan pentingnya peningkatan intensitas ibadah di kedua bulan itu guna mempersiapkan diri menyongsong bulan Ramadhan.

''Sayangnya, keutamaan persiapan diri itu tak banyak diketahui oleh kebanyakan orang,'' katanya.

Ini seperti yang pernah diwanti-wanti Rasulullah SAW. Dalam hadist riwayat Nasa’i dan Abu Daud serta dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah, Usamah bin Zaid ra bertanya,“Wahai Rasulullah, aku belum pernah melihatmu berpuasa pada bulan-bulan lain yang sesering pada bulan Sya’ban”.

Rasulullah bersabda,“Itu adalah bulan yang diabaikan oleh orang-orang, yaitu antara bulan Ra’jab dengan Ramadhan. Padahal pada bulan itu amal-amal diangkat dan dihadapkan kepada Rabb semesta alam, maka aku ingin amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa.”

Penekanan ibadah, kata Syekh Fadi, memang bukan berarti hanya berfokus di dua bulan tersebut. Melainkan, intensitas ibadah di 'bulan yang terlupakan' itu memiliki dampak luar biasa, yakni pemaksimalan ibadah bulan Ramadhan.

 

Terpopuler