Selasa 09 Jun 2015 09:20 WIB

Ini Strategi Ancol Jadi Magnet Rekreasi di Jakarta

Rapat Pemegang Saham Umum Tahunan PT Pembangunan Jaya Ancol, Senin (8/6) di Hotel Puri Duyung Ancol.
Foto: Republika/dwi
Rapat Pemegang Saham Umum Tahunan PT Pembangunan Jaya Ancol, Senin (8/6) di Hotel Puri Duyung Ancol.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) sepanjang tahun 2014 mencatat pendapatan usaha perseroan sebesar Rp 1,101 triliun dengan laba bersih Rp 235 miliar. Pendapatan tersebut berasal dari pendapatan real estate, pendapatan tiket, pendapatan hotel dan pendapatan usaha lainnya.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Direktur Utama PJAA Gatot Setyowaluyo mengatakan jumlah aset PJAA pada tahun 2014 tercatat sebesar Rp 2.907 triliun. Jumlah ekuitas tercatat Rp 1.618 triliun dan jumlah liabilitas sebesar Rp 1.289 triliun.

Dalam RUPST ini juga disepakati pembagian deviden yang nilainya meningkat dari Rp 53 per lembar pada tahun 2013 menjadi Rp 65 per lembar pada 2014. Di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melemah, PJAA masih optimistis di tahun ini laba perseroan bisa tumbuh 26 persen.

Untuk mendorong kinerja tersebut, kata Gatot, sinergi antar sektor bisnis menjadi hal yang utama meskipun sektor rekreasi masih yang dominan dalam bisnis PJAA.  Hal ini terangkum dalam tagline 'Ancol Luar Biasa'. Dia berharap tagline ini bisa mendorong sinergi antara portofolio yang ada yaitu pariwisata, properti dan usaha lainnya.

Di sektor rekreasi, perseroan mengembangkan kawasan Indoor Dufan di Dunia Fantasi yang saat ini sudah menghadirkan wahana Ice Age dan Hello Kitty Adventure. Perseroan juga akan mengembangkan kawasan pantai dengan menghadirkan pantai baru di bagian timur.

Pantai Ancol Lagoon yang rencananya akan dibangun sepanjang sekitar 3,4 kilometer ini diharapkan bisa menjadi pelengkap agar masyarakat pengunjung Ancol bisa menikmati pantai yang lebih panjang. Saat ini, pantai di kawasn itu hanya sepanjang 500 meter.

Kawasan ini nantinya juga dilengkapi dengan dolphin show di amphi theater, fasilitas jogging track, restoran, kafe, arena bermain anak-anak, plaza aktivitas yang di dalamnya terdapat mushola dan ruang bilas. Pemanjangan pantai ini ditargetkan kelar setelah lebaran.

“Nantinya akan ada dua pantai yang berhadap-hadapan dengan kapasitas yang lebih baik untuk pengunjung pantai Ancol, dalam musim liburan ke depan sudah bisa dinikmati,” ujar dia, Senin (8/6) di Hotel Puri Duyung Ancol.

Perseroan juga akan mengembangkan  kawasan rekreasi baru di lahan reklamasi pulau K. Rencananya kawasan ini akan dilengkapi dengan themed park, thematic apartment complex, condotel and hotel complex, style mall center, water ride attractions dan water front convention hall. Gatot memastikan pembangunna wisata di pulau baru ini akan sesuai dengan peraturan Amdal yang berlaku.

“Rencananya nanti di tahun 2018 sudah selesai dibangun,” kata dia.

Untuk memenuhi permintaan eksklusif di kawasan Ancol Taman Impian, perseroan tengah membangun New Putri Duyung Hotel, yaitu hotel berbintang empat yang berlokasi di pinggir laut. Di sektor properti, perseroan mengembangkan kondominium dan landed house premium Jaya Ancol Seafont, landed house Coastavilla, apartemen Northland dan mixed-use building Ocean Breeze. Dengan berbagai tawaran ini, kata dia, perseroan optimistis bisa memperoleh laba sebesar Rp 1 triliun pada tahun 2020. (ADV)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement