REPUBLIKA.CO.ID, NEWCASTLE -- Bagi Muslim di negara tropis seperti Indonesia, tidur sama sekali bukan tantangan saat bulan Ramadhan. Malahan, banyak orang yang bertambah jam tidurnya saat Ramadhan.
Tapi di negara-negara empat musim, tidur rupanya menjadi tantangan dan topik obrolan yang hangat. Itulah yang dikisahkan oleh Salsabila Sakinah, Muslimah Indonesia yang tinggal di Newcastle Upon Tyne, Ingggris sejak September tahun lalu.
“Kamu mau bagaimana nanti pas puasa? Buka puasa lanjut salat Magrib-Isya-Tarawih terus langsung tidur biar bisa bangun sahur, atau sekalian saja nggak tidur dari buka puasa sampai Subuh daripada takut nggak kebangun buat sahur?” tutur Salsa mengisahkan percakapannya dengan teman-teman sesama Muslim di UK, kepada ROL, Selasa (9/6).
Beberapa minggu terakhir, kisah Salsa, obrolan tentang bagaimana mengatur jadwal tidur di bulan puasa nanti menjadi salah satu topik paling hot di antara dia dan teman-teman Muslim Indonesia yang sedang merantau di belahan bumi utara itu.
Apalagi sudah bisa dipastikan, Ramadhan tahun ini akan jatuh tepat di puncak musim panas. Siang sangat panjang, sementara waktu malam hanya berbilang empat sampai lima jam. Dalam hitungan empat-lima jam tersebut, mereka harus buka puasa, shalat Magrib, Isya, Tarawih, lalu makan lagi untuk sahur.
“Di Inggris, tentu juga tak ada pengurangan jam belajar atau jam kerja seperti lazimnya di Indonesia. Mau tak mau, siang hari harus tetap beraktivitas penuh waktu seperti biasa. Lalu, kapan kita bisa tidur?” ujar perempuan yang mengambil S2 Museum Studies di Newcastle University ini.
Masalah tidur ini memang bukan perkara main-main. Saking seriusnya, banyak kursus online, video dan artikel persiapan menyambut Ramadhan di Inggris yang mengangkat tema bagaimana mengatur pola tidur di bulan puasa nanti.
Beragam solusi didiskusikan, mulai dari memahami siklus tidur, menjauhkan gadget dari kasur, sampai menggeser jadwal tidur. Salsa mengaku menyimak beberapa di antaranya, tapi sampai saat ini ia belum bisa memutuskan akan menggunakan cara yang mana.
"Sampai saatnya Ramadhan nanti tiba atau bahkan sampai Ramadan berakhir, sepertinya masih akan terus ada topik obrolan, 'Jadi, nanti kamu mau mencoba pola tidur yang seperti apa?'” kata Salsa.