REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Para pengusaha retail di Inggris melihat adanya peningkatan signifikan konsumen asal Timur Tengah di negara tersebut. Mereka berbondong-bondong datang ke Inggris, untuk berbelanja kebutuhan tahunan menjelang Ramadhan.
Dilansir dari The Retail Bulletin, Kamis (11/6), perusahaan menunjukkan peningkatan sebesar 43 persen pada 2014. Tren ini diperkirakan berulang mengingat para pembeli umumnya melarikan diri karena keadaan yang memanas di negara mereka.
Pembeli Arab Saudi diperkirakan akan memimpin lonjakan konsumen sekitar 28 persen. Qatar diharapkan mengekor. Negara lain yang memiliki tingkat belanja tinggi, antara lain Kuwait dan Uni Emirat Arab.
Tahun lalu, para pengecer dan layanan hotel meningkatkan pelayanan mereka untuk menampung para pembeli. Banyak staf sengaja dibekali kemampuan bahasa Arab dan diajarkan berbagai latar belakang kebudayaan. Ini menjadikan Inggris tempat tujuan belanja yang menarik.
Saat Ramadhan datang lebih awal, pengusaha retail dan hotel di Inggris berharap dapat keuntungan berlipat ganda dari pembeli Timur Tengah. Penelitian yang dilakukan Global Blue mengungkapkan para pembeli Timur Tengah umumnya memburu barang-barang seperti fesyen saat berbelanja ke Inggris.