Jumat 12 Jun 2015 12:30 WIB

In Picture: Mencari 'Klithik' di Pasar Klithikan

.

Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Kios penjual pakaian bekas Pasar Klithikan.(Republika/Agung Supriyanto) (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)

Kios kamera tua di Pasar Klithikan.(Republika/Agung Supriyanto) (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)

Pedagang dan calon pembeli bertransaksi di Pasar Klithikan. (Republika/Agung Supriyanto) (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)

Berbagai jenis kaset tua termasuk barang yang dicari di Pasar Klithikan.(Republika/Agung Supriyanto) (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)

Penjual sadel sepeda onthel Pasar Klithitkan. (Republika/Agung Supriyanto) (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)

Pedagang Pasar Klithikan menunggu pembeli di Pasar Klithikan Yogyakarta (Republika/Agung Supriyanto) (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, Pasar Klithikan sebagai pasar relokasi para pedagang klithikan (barang bekas) dari tiga area, yakni Jalan Mangkubumi, Jalan Asem Gede serta Alun-alun Kidul Kraton Yogyakarta telah berdiri sejak tahun 2007.

 

 

 

Pasar yang hanya beroperasi di malam hari ini menjual berbagai macam barang-barang bekas. Mulai dari onderdil motor, sepeda, mobil, kamera, pemutar musik sampai handphone.

Pasar ini diberi nama klithikan karena dulu barang-barang yang dijajakan merupakan onderdil dari kendaraan bekas serta barang-barang kecil lainnya berbahan besi. Benda-benda ini bila dilemparkan akan menciptakan suara klithik-klithik.  

Pasar Klithikan kini menjadi tujuan wisata yang sudah menjadi  salah satu ikon Kota Yogyakarta, tempat ini menjadi referensi untuk mencari barang bekas dan unik yang mungkin sudah tidak tersedia di toko lagi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement