REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah pulau dengan luas 2620 ha menghampar di Selat Sunda bagian utara pada gugusan Pulau Krakatau. Menawarkan panorama keindahan alam dan ramah tamah penduduk lokal, Pulau Sebesi merupakan pulau terdekat dengan gunung anak Krakatau yang dihuni manusia.
Di balik namanya yang telah banyak dikenal masyarakat sebagai salah satu destinasi pariwisata. Tak banyak yang mengetahui sejarah kelam kedahsyatan letusan gunung krakatau pada 1883 silam yang membinasakan sekitar 3000 penduduk pesisir.
Meski telah dinyatakan musnah total, seiring berjalannya waktu pada tahun 1983 wargapun mulai berdatangan. Kini, Pulau Sebesi memberikan penghidupan baru bagi 2911 jiwa penghuni pulau yang terletak di wilayah Lampung selatan tersebut.
Kehidupan masyarakat Sebesi saat ini semakin maju dengan mayoritas penduduknya terdiri dari Suku Banten, lampung, Jawa, Sunda dengan berprofesi sebagai petani kakao, pisang, kopra, termasuk di bidang pariwisata bahari. Mereka hidup berkecukupan dengan ketersediaan infrastruktur yang memadai. Meski keterbatasan listrik masih menjadi kendala tersendiri, dengan adanya pembatasan waktu penggunaannya.
Kini, tenggat waktu 130 tahun sejak peristiwa letusan dahsyat Gunung Krakatau para penghuni pulau sebesi nampak melupakan ancaman bahaya serupa. Gunung Anak Krakatau yang masih memiliki potensi letusan yang besar.