REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Umumnya pihak sekolah mengisi Ramadhan dengan menggelar kegiatan Pesantren Ramadhan atau Pesantren Kilat untuk para siswanya. Ada pula yang dilanjutkan dengan I’tikaf di sekolah atau masjid sekolah.
Hal itu pun selama bertahun-tahun dilaksanakan oleh Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) Bogor, Jawa Barat. Namun tahun ini mereka melaksanakan kegiatan yang berbeda.
“Pada Ramadhan 1436 H kami mengadakan progam pondasi (foundation program), yakni penguatan untuk tiga kelompok mata pelajaran yang utama, yaitu Islamic Studies, Bahasa Inggris dan Matematika. Sedangkan pelajaran lain selama Ramadhan kami off-kan dulu,” kata Manajer Islamic Studies SBBI M Sudrajat kepada Republika, Sabtu (13/6).
Program tersebut, kata Sudrajat, bertujuan untuk memberikan dasar keilmuan yang kuat kepada para siswa meliputi tiga hal. “Spiritual dan pembentukan karakter dari mata pelajaran Islamic Studies, sains dari mata pelajaran Matematika, dan komunikasi dari mata pelajaran Bahasa Inggris," tuturnya.
Ketiga hal tersebut, Sudrajat menambahkan, sesuai visi misi SBBI yakni mencetak insan yang takwa, cerdas berilmu dan berwawasan global. Terkait hal tersebut, maka seluruh guru SBBI yang ada, baik TK, SD, SMP maupun SMA, dimasukkan ke dalam salah satu dari tiga kelompok mata pelajaran tersebut.
“Yang menarik, tidak hanya guru-guru Islamic Studies yang tergabung dalam kelompok guru Islamic Studies. Guru-guru mata pelajaran lain pun, kalau mereka hapal Alquran, maka bisa dimasukkan ke dalam kelompok guru Islamic Studies,” ujarnya.
Kegiatan tersebut digelar mulai 22 Juni 2015 hingga 10 Juli 2015. Adapun jam pelajaran adalah pukul 07.30-11.00 untuk siswa TK dan SD kelas 1-2, pukul 07.30-12.30 untuk siswa kelas 3-6 SD, dan pukul 07.30-14.00 untuk siswa SMP dan SMA.
Tidak hanya siswa yang belajar. Para guru juga belajar tahfiz, setiap hari pukul 14.30-15.00. “Dengan demikian, diharapkan semua murid an guru Sekolah Bosowa Bina Insani hapal Alquran, minimal juz 30,” tutur Sudrajat.
Ia mengemukakan, foundation program ini merupakan yang pertama kali diadakan oleh SBBI. “Tentunya selesai acara, program ini akan kami evaluasi. Jika memang hasilnya efektif, akan kami lanjutkan pada Ramadhan tahun-tahun berikutnya. Insya Allah program SBBI ini bisa menjadi trendsetter bagi sekolah-sekolah lainnya,” papar M Sudrajat.