Tradisi Pengantaran di Padang, Lamang Tapai Laris Manis

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Indah Wulandari

Rabu 17 Jun 2015 12:37 WIB

Penjual lamang tapai Foto: antaranews Penjual lamang tapai

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG -- Menjelang Ramadhan, permintaan lamang tapai di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) meningkat hingga 10 kali lipat.

Salah satu pemilik usaha lamang tapai di daerah Sebrang Padang, Siwin (40 tahun) mengatakan, menjelang puasa memang ada peningkatan pembelian lamang tapai.

"Menjelang puasa peningkatan akibat ada (tradisi) pengantaran dari menantu ke mertua, dan antar kerabat. Meningkat 10 kali lipat, biasanya hanya 25 batang," tutur Siwin, Rabu (17/6).

Dikatakannya, biasanya orang-orang yang memesan lamang tapai untuk katering, pesta orang, oleh-oleh ke Jakarta, acara mengaji, pesanan orang Cina dan lain-lain.

Siwin bersama ibunya menjual tiga jenis lamang tapai, yaitu lamang tapai biasa seharga Rp 45 ribu, lamang tampai pisang seharga Rp 50 ribu dan lamang tapai luo (serabut kelapa dan gula jawa) seharga Rp 55 ribu.

Menjelang Ramadhan, ujar dia, pembelian hampir mencapai 200 batang lamang tapai. Sementara omset yang didapat, kata Siwin, mencapai Rp 2 juta sampai Rp 3 juta per hari.

Untuk proses pembakaran lamang tapai, Siwin mengatakan, butuh waktu tiga sampai empat jam. Ia biasa memulai berjualan pada waktu Subuh hingga 12.00 WIB. Sementara menjelang puasa, dirinya melayani pembeli hingga waktu shalat Maghrib.

Terpopuler