Yuk..Tiru Cara Rasulullah Berbuka

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko

Kamis 18 Jun 2015 19:01 WIB

Hindari kesalahkaprahan saat berbuka puasa dengan mengonsumsi terlalu banyak makanan manis dan karbohidrat. Foto: Republika/Wihdan Hidayat Hindari kesalahkaprahan saat berbuka puasa dengan mengonsumsi terlalu banyak makanan manis dan karbohidrat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan adalah bulan melatih kesabaran. Tak terkecuali, sabar berbuka puasa, baik saat menunggu datangnya waktu berbuka  maupun saat menikmati buka puasa.

“Ada es kelapa kita beli, es cendol beli, apapun dibeli, kemudian menjelang buka kita taruh semua di hadapan kita. Itu tidak boleh, tidak sesuai dengan tuntunan agama,” kata Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) KH. Syuhada Basri kepada ROL, Kamis (18/6).

Ia menuturkan, begitu adzan Maghrib, semua langsung dilahap sampai kekenyangan. Akibatnya, dia mengantuk dan tidak bisa shalat Tarawih. Syuhada Basri menjelaskan, itu tidak sesuai dengan tuntunan Rasul. Rasulullah mengajarkan kita untuk tidak berlebihan saat berbuka, cukup dengan air putih atau kurma.

Menurutnya, Rasulullah telah mengajarkan Muslim untuk tidak berlebihan dalam makan dan minum. Sebuah hadits mengatakan, makanlah dan minumlah kamu, tetapi jangan berlebihan. Makan ketika lapar, berhenti sebelum kenyang.

Hadits Rasul yang lain, lanjutnya, dikatakan bahwa perut kita dibagi menjadi tiga bagian, yaitu minuman, makanan dan udara. Kesalahan kita, saat berbuka yang harusnya diisi udara dan minuman, malah kita isi makanan akibat terlalu serakah.

Pendidikan kesabaran saat berbuka puasa ini bisa diajarkan sejak kecil. “Namanya anak kecil, ketika dia sedang puasa, melihat makanan semua ingin dibeli.  Saat itu kita harus memberi pelajaran. Makannya harus begini, minumnya harus begini, sesuai yang diatur Nabi,” jelasnya.

 

Terpopuler